perjalanan pulang akhir-akhir ini

perjalanan saya kali ini adalah jalan menuju rumah setelah sebelumnya saya pulang dan kembali lagi ke kota tempat tinggal saya, dua perjalanan pulang kali ini adalah perjalanan pulang terindah biarpun tanpa bayangan dirinya biarpun hanya kenangan bodoh tentang cahaya bintang tercerah yang tidak seharusnya saya ingat karena mungkin dirinya tidak sama sekali mengingatnya, saat melewati tol antar kota terlihat kerlip cahaya lampu pedesaan yang berhamburan di sekujur bukit membentuk sebaran terindah saat saya lihat selama perjalanan pulang saat itu, kala saya mengatakan dirinya seindah cahaya bintang tercerah sepanjang masa meruntuhkan kecintaan saya terhadap cahaya, namun entah mengapa malam ini kecintaan saya terhadap cahaya menyeruak keluar membentuk semburan seolah cahaya kembang api di tahun baru, cahaya lampu mobil berlalu lalang membentuk garis- garis cahaya indah membentuk aura terindah saat tertangkap kamera melukiskan bagaimana ukiran-ukiran tangan tuhan membangitkan kekagumanku terhadap cahaya yang seolah berisi kemenangan melawan rasa takut yang selama ini saya pendam dan menjadi kanker yang belum terlalu parah dalam diri saya,saya benci sekali kota ini kota yang selalu mengingatkan saya pada dirinya, dirinya yang sama sekali tidak saya benci, demi tuhan, kuasanya sangat besar, saya sama sekali tidak merasa sakit saat mengangkat kanker itu keluar dalam diri saya, bahkan tanpa obat bius..


let their be love...