mari mencari kita mencari..

Sabtu, 26 September 2009

Lebaran disini..

oke oke perjalanan kita untuk bersendu-sendu telah usai di hari kemenangan yang menandakan bahwa kita adalah orang baru saat ini, mungkin bukan buat gw juga.. hhe

saat gw ngerasain semangat idul fitri yang tetap ga berubah berbeda dengan hari penyucian diri selama 30 hari yang barada dalam bulan suci bernama Ramadhan..bikin gw merasa bersalah untuk menyianyiakan Ramadhan tahun ini.

mungkin gw bukan orang yang pantes disebut mukmin yang baik saat ini, atau bulan ini, dengan puasa dan shalat gw yang bolong-bolong, kecewa banget ngeliat wajah tulus mereka yang mengamalkan segala ibadah di bulan yang indah ini tapi ngeliat diri gw yang sebenarnya berlumuran dosa dan badal berlilitkan baju kokoh dan kain sarung yang sebenernya ga pantes orang macam gw pake semua itu.

mungkin selama ini bagi gw pulang kerumah nenek setiap bulan puasa cuma alasan buat dapet libur dan salam tempel. licik banget si ya..? yah tapi semua yang terjadi udah terjadi lebaran kali ini bukan hari kemenangan buat seorang Rachmat Ramadhan, namun hari keruntuhan iman gw yang selama ini gw bangun dari gw sekolah d TK muslim, SD Islam ternama yang dibangga-banggakan dari negri mesir sana, namun semua kata-kata guru-guru gw cuma masuk kuping kanan keluar kuping kiri kata pak Ahmad seorang guru di SD sekolah gw dulu.

maaf ya pak, ibu guru, ayah ibu dan semua yang pernah membimbing gw pada kebaikan kalo emang tahun ini bukan tahun kemenangan buat gw. insya Allah tahun depan gw berusaha menjadi lebih baik lagi.

Jumat, 11 September 2009

Hidup yang ada disini

kehidupan nyata yang awalnya terasa berat dan tidak sama sekali terbaca oleh mata hati dan pikiran di kota ini, kota yang memang pada awalnya tak pernah terpikirkan oleh saya untuk menempatinya untuk beberapa tahun, kini sudah mulai terbayang dan tergambar nyata, pembelajaran diri yang sangat dibantu oleh kesendirian dan kesepian sebagai seorang perantau atau orang yang dirantaukan bahkan terantaukan oleh keadaan yang memaksa diri ini untuk bertindak naif tanpa memikirkan apa yang akan diri ini rasakan diluar sana.

tapi ya mungkin semua akan segera berubah seiring dengan berjalannya waktu, semuanya nampak berbeda dengan yang saya rasakan selama ini, perasaan penuh kepuasan dan sangat terpenuhi segala kebutuhan karena segala hal telah tersedia di tempat awal saya berkembang tumbuh dan besar dan semakin manja akan fasilitas, menjadi sesuatu yang berbanding terbalik 180 derajat disini, semuanya mulai beralih menjadi tuntutan akan keprihatinan yang membangun segalanya dilakukan sendiri tanpa bantuan dari siapapun karena memang hidup tanpa siapa-siapa disini, semua hal yang berbau manja yang keluar dari mulut atau pikiran menjadi cikal bakal timbulnya masalah besar yang akan menghadang, namun sebisa mungkin kita harus membiarkan semua keinginan dan pemikiran dewasa kita bahwa sebenarnya kita bisa melewatinya,tanpa rengekan, tanpa tangisan, tanpa gerutu yang menyebalkan, dan semua hal yang tidak bisa mendidik kita menjadi lebih baik disini.

hidup yang ada disini adalah hidup penuh tantangan, semua ketegangan yang menjadi pikiran dan membuat kita bingung akan menyeret kita pada penyesalan dan segera merengek dihadapan tuhan dalam doa, menyesali yang telah terjadi menyalahkan tuhan atas segala yang telah dia berikan padahal memang dia bisa menjadikan segala masalah menjadi hal yang lebih baik, bercerita memang hal terbaik yang bisa saya lakukan tanpa menyesali apa yang terjadi,menyesali apa yang terjadi hari ini..