mari mencari kita mencari..

Selasa, 23 Juni 2009

mereka yang akan saya Rindukan

Mungkin selama di kota ini saya merasakan berbagai macah hal yang paling menyenangkan sampai hal-hal yang membosankan sekalipu, kepuasan yang menampakan keseimbangan antara kegembiraan kesedihan, kebosanan dan kerinduan.

Mungkin banyak orang disini menganggap saya freak dalam menanggapi kehidupan kota ini, namun memang saya akui lama-kelamaan kota ini seakan menceritakan semua sisi negatif dan positif sebagai acuan saya berkembang mengikuti alur yang telah kota ini sediakan.

Mungkin sudah terasa terbiasa dan beberapa akhir terakhir ini saya sering memikirkan apa yang telah terjadi sebelum cerita ini dimulai, seorang anak SMA yang masih mencari jati diri, seorang anak remaja yang selalu mementingkan gaya dan kesenangan yang tidak selalu berpikiran panjang dalam berbagai hal, namun lama-kelamaan saya mempelajari dari segala pengalaman yang berdampak baik maupun positif dikehidupan sehari-hari, bahkan banyak sekali orang-orang yang seakan dikirim oleh tuhan untuk menunutun dan membimbing saya dalam keadaan apapun.

Biar bagaimanapun, mereka tergabung dalam satu poin yang mewarnai kehidupan, dan menyusun semua dari titik yang terendah hingga menjadikan hal-hal yang tadinya kecil menjadi sesuatu yang bernilai besar sampai saat ini.

ada beberapa orang yang selama saya tinggal dikota ini perannya tidak tergantikan, teman SMA yang entah ada dimana keberadaanya, terpencar diseluruh penjuru Indonesia dan kami hanya dapat menanyakan kabar dari facebook.

Saya adalah siswa yang lemah di beberapa pelajaran selama SMA, saya selalu mencari dimana sebaiknya saya mendapatkan tempat duduk dalam kelas dengan beberapa kali pemikiran bersama teman sebangku saya Aldo, pada awalnya Aldo tidak duduk sebangku dengan saya karena dia bersama tiga temannya duduk tengah sisi sebelah kanan kelas kami, sedangkan saya ada di sii kiri tengah kelas, bersama teman-teman saya yang lainnya, di kelas dua SMA saya memutuskan duduk bersama Aldo dan 3 orang temannya itu, saya merasakan perbedaan dalam menanggapi setiap pelajaran biarpun tidak banyak membantu, karena dibelakang kami duduklah empat anak yang dinilai memiliki penalaran yang lebih dari saya.

bukan hanya itu saja yang menjadi hal yang membuat barisan saya menjadi terlihat unik dimata saya, terdapat enam meja disetiap baris sisi kelas saya dan dan lima untuk dua baris ditengah, berarti masih tersisa dua meja di baris terdepan, dan inilah yang selalu menjadi daya tarik, di sebuah baris diujung kelas selama dua tahun berturut-turut dikelas ini. sisi positif tidak akan dinamakan positif bila tidak ada sisi negatif, maka dari itulah empat gadis ini sering saya sebut dalam hati, pengganggu dunia akhirat, hehe mungkin agak berlebihan ya, baiklah saya ganti Ani dan kawan-kawan, mengapa saya menyebt mereka dalam hati, yah mungkin akan sangat berdampak negatif, karena sedikit saja ulah dari orang yang ada di dekat mereka terkadang bisa menjadi bumerang untuk menyerang dan membuat orang yang berulah itu kapok dengan apa yang akan terjadi pada mereka, bahkan bisa merembat ke teman sebangkunya atau tiga bangku kebelakangnya.

Ya mungkin itu yang menyebabkan Ahmad teman sebangku teman yang duduk dibelakang kami memutuskan pindah ke tengah kelas dan meninggalkan kami bersama edi yang menjadi hal yang terlalu banyak bercanda hingga membuat saya keteteran lagi dalam menangani pelajaran di semester dua kelas tiga SMA, hingga saya dan Aldo memilih duduk di baris paling depan kelas kami di depan Ani dan kawan-kawan, memang duduk didepan membuat saya menjadi lebih jelas dan mudah melihat kepapan tulis, dan menanyakan yang dirasa kurang saya mengerti pada guru mata pelajaran.

Namun ada solusi maka ada resiko yang harus saya tanggung, pada awalnya Aldo merasa kebaratan duduk didepan kelas karena dibelakang kami ada Ani, Tije, dini, dan Tiwi. namun tidak selalu hal-hal negatif yang saya selalu rasakan sejak duduk disana. Banuak juga hal-hal positif seperti mereka kadang membuat kulit wajah saya terlihat lebih kencang karena lebih banyakl tertawa atau tersenyum karena tingkah-tingkah dan becandaan mereka, tapi saya juga bisa beruning tentang pelajaran atau apa saja dengan mereka.

Ternyata masih banyak lagi hal-hal yang membuat saya, merasa rindu dan menginginkan hari-hari itu kembali lagi. teman-teman, guru, penjaga sekolah, adik kelas bila saja mereka membaca cerita ini, saya hanya bisa ucapkan terima kasih, saya tidak bisa memberi apa-apa bahkan sampai terakhir kita berjumpa, terima kasih telah ada dan menghiasi 3 tahun selama saya di SmA. without you I is nothing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar