mari mencari kita mencari..

Minggu, 21 Juni 2009

perbedaan

sekarang saya sudah berada dikota yang telah saya inginkan, udara sejuk, tata kota yang lebih rapih dari kota sebelumnya, disana banyak sekali hal-hal yang dapat memberi ide untuk membuat sesuatu yang kreatif, tidak heran kota ini selalu menghasilkan seniman-seniman yang berkualitas dan handal, yah biarpun tidak sedikit pengecualian.

disini, ada banyak hal baru yang saya dapat, dari hal-hal yang menyenangkan, mengganggu, membosankan, dan menggugah minat untuk berkreasi, keadaan ekonomi saya disini pun tidak sebaik saat saya masih tinggal bersama orang tua saya, daat dikota asal saya selalu menghambur-hamburkan uang, waktu, sambil memanfaatkan semua fasilitas yang dimiliki dan disediakan oleh orang tua saya, tapi disini saya dipaksa belajar, untuk prihatin mengirit uang, dan harus selalu siap dengan apa yang ada.

biarpun begitu saya tidak pernah merasa terganggu oleh semua itu, semua saya jalani seolah saya terlahir sudah begini dari sananya, dan dengan cara inilah seharusnya manusia hidup, saya selalu melihat bebrapa rekan kampus yang lain yang selalu tebar pesona dengan segala fasilitas yang disediakan secara instant oleh orang tua mereka, namun saya tidak pernah tertarik untuk memiliki gaya hidup seperti mereka, saya selalu berpikir, apa yang akanmereka lakukan apabila suatu hari orangtuanya bangkrut dan mereka tiba-tiba harus menjalani hidup seprihatin seperti saya, apa mereka siap? pertanyaan itu selalu membayang diotak dan hati saya, membuat saya trauma bila memiliki kehidupan yang terlalu berlebihan dimata saya seperti itu, maka dari itu saya merasa bersyukur bila saya merasakan hidup pas-pasan seperti ini, justru terasa tidak ada beban, tak ada tuntutan untuk bergaya, berlagak atau mendapatkan hal yang selalu kita inginkan.

saya tinggal di sudut kota yang tidak terlalu jauh dari tempat kuliah saya, sengaja saya memilih dan tinggal ditempat kost di dekat kampus agar tidak terlalu memakan banyak biaya, kost-an saya terletak di sebuah komplek dengan gang-gang yang tidak terlalu besar, ya mungkin hanya bisa terisi satu mobil dan dua motor, warga disana memiliki tenggang rasa yang sangat tinggi biarpun saya bukan orang asli sini, dan hanya tinggal semantara dikota itu namun mereka selalu mengajak saya bergabung dengan organisasi karang taruna disana, saya benar-benar sangat kagum dengan kondisi yang ada disana, seperti ingin tinggal disana dalam waktu yang sangat lama, sangat berbeda dengan apa yang sudah saya alami selama 11 tahun di kota asal saya, karena saya sempat tinggal di daerah jakarta 7 tahun sebelum saya bertinggal di perumahan saya sebelum pergi ketempat ini, tidak ada warga yang saling membicarakan kevurukan setiap pagi di depan gerobak tukang sayur, pertengkaran antara ibu yang digosipi dan sibiang gosip, perbedaan pendapat yang bisa menghancurkan ideologi beragama yang mengharuskaagama n orang beraliran ini disini dan yang aliran lain disini, mereka sangat berbeda dengan apa yang terjadi disini.

dari segala pengalaman sehari-hari saya disini, saya selalu membuat kesimpulan bahwa "saling pengertian dan kekompakan serta saling menghargai adalah perekat suatu kebersamaan, biar kita sangat berbeda warna saling mengerti dan saling menghargai dan menghotmati akan membuat kita membuat kita serasa memiliki warna yang sama".

mungkin segala perbedaan yang selalu dibesar-besarkanlah yang menjadi suatu inti segala pecpecahan di segala penjuru dunia saat ini, apa akan ada hari dimana sikaya dan simiskin akan tertawa bersama, sikaya dan simiskin saling berbagi cerita dengan canda tanpa memikirkan perbedaan, tanpa harus menjaga imej mereka yang terasa terlalu mahal dan mewah intuk dijadikan bahan untuk berbagi..

semoga ada hari dimana kita bisa saling menhormati segala perbedaan, dimana sikaya dan simsikin, dan semua orang dengan segala perbedaanya saling tertawa bersama bertegur sapa berpelukan dan saling menghargai perbedaan yang mereka miliki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar